ACEBanten.com – Pada Rabu, (02/10) Universitas Multimedia Nusantara meresmikan Anutara. Anutara merupakan retail store yang didirikan dibawah PT Multimedia Digital Nusantara (MDN), Peresmian ini dilaksanakan di Anutara, Gedung C, Kampus UMN.
Anutara adalah toko retail yang dikolaborasikan bersama dengan UMN Business Centre dan Gramedia, mengusung tema ‘The Art of Handcrafted Luxury’. Anutara tidak semata-mata hanya toko retail saja tapi ditujukan untuk mengeskalasi karya-karya kreatif dari entitas UMN mulai dari mahasiswa, dosen, staff atau alumni. Diharapkan Anutara bisa menjadi wadah publikasi karya-karya kreatif dan tidak hanya brand dalam universitas tapi juga bisa dikenal oleh publik.
“Anutara adalah konsep toko retail yang dikembangkan oleh PT MDN dan akan kerjasama dengan program studi yang ada di UMN. Saya yakin Anutara bisa menjadi showcase dan sarana untuk UMN agar bisa menunjukan kemampuan desain, science, dan teknologi yang ada di UMN” , ucap Ir. Teddy Surianto selaku Ketua Yayasan Multimedia Nusantara.
Anutara memiliki berbagai macam produk mulai dari peralatan tulis dan buku-buku dari Gramedia, merchandise resmi UMN dan beberapa hasil karya dari mahasiswa UMN. Selain itu Anutara dilengkapi dengan lounge yang bisa digunakan untuk berdiskusi.
“Menurut saya Anutara menyiratkan keunikan, sophisticated, dan keindahan. Dalam menyediakan produknya Anutara harus sesuai dengan namanya harus canggih dari waktu ke waktu dan menerapkan keunggulan yang ada di UMN dan MDN, salah satunya adalah technopreneurship jadi ada teknologi yang harus diterapkan dalam menghasilkan produk-produk yang indah,” tutur Dr. Ninok Leksono, M.A., selaku Rektor Universitas Multimedia Nusantara.
Ninok juga menyampaikan hal yang tidak kalah penting yakni prinsip keinsinyuran, dimana Anutara tidak hanya dibuat untuk dijual tapi bagaimana bisa berkembang di era digital. Ninok berharap Anutara bisa sepadan dengan perkembangan teknologi yang ada dan terlihat kecanggihannya.
Heri Dermawan selaku Direktur GORP turut bangga dengan peluncuran Anutara yang melibatkan Gramedia. Heri berharap buku-buku dan karya Gramedia yang ada bisa membantu dan mencerahkan UMN.
“Menurut saya produk-produk yang ada dalam Anutara sangat bagus dan pantas untuk didistribusikan di Gramedia. Saya harap kolaborasi antara UMN dan Gramedia bisa berjalan dengan baik dan menjadi tonggak desain karya mahasiswa UMN,” tutur Heri Darmawan.
Dr. Anne Nurfarina, S.Sn., M.Sn., merupakan salah satu dosen DKV UMN yang terlibat dalam pengembangan produk-produk di Anutara. Anne melibatkan karya dari Creative Business of Difabel Community (CIDCO), menurutnya Anutara bisa menjadi salah satu peluang untuk anak-anak disabilitas untuk tetap berkarya.
“Tentu dalam membuat karya ini prosesnya tidak mudah dan panjang, namun anak-anak ini bisa memberi output yang baik seperti aset visual yang bisa dijadikan dalam produk. Produk yang dibuat anak-anak ini juga beragam mulai dari kain, gantungan kunci, botol minum, tas laptop. Produk ini juga sesuai dengan peminatan anak-anak, dan kedepannya pasti akan lebih banyak produk dan desain,” ucap Anne.
Kemal Hasan selaku Direktur PT Multimedia Digital Nusantara mengungkapkan Anutara ini lebih dari sekedar toko fisik saja, tapi bagaimana Anutara bisa menghasilkan produk dari karya-karya dari stakeholder UMN dan memenuhi kebutuhan UMN.
“Anutara sangat terbuka untuk kolaborasi tentunya, dan saya anggap Anutara sebagai startup dengan bisnis model yang berbeda. Harapan saya Anutara akan lebih banyak dan tidak hanya di UMN saja dan para stakeholder melihat Anutara ini untuk mereka,” ucap Kemal.
Teddy beserta Tim MDN telah merancang Anutara dari satu setengah tahun yang lalu, melihat kemampuan seni desain UMN dan mahasiswa yang pandai dalam mengelola organisasi Teddy mengambil kesempatan ini untuk menunjukan kemampuan dari UMN dalam bidang desain dan kolaborasi dengan industri.
“Saya harap kedepannya semakin banyak kolaborasi seperti distribusi produk-produk Anutara ke seluruh toko Gramedia, dan kami juga berencana untuk kolaborasi dengan MRT Jakarta untuk membuka Toko Anutara di stasiun-stasiun MRT yang lengkap dengan lounge. Dari sini kita bisa menunjukan bahwa UMN tidak cuma mengajar tapi benar-benar ada prakteknya,” tutup Teddy. (Rls)